Wadah karya tulis siswa Yayasan Bina Insan Kamil Tuban

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Sang Pembunuh


Dahulu, ada seorang tangguh yang menjadi pembunuh, ia akan membunuh siapapun jagoan dari setiap daerah yang disinggahinya. Ia berjalan siang malam mencari musuh yang kuat, dan menantang siapapun yang ditemui untuk diajak bertarung. Orang-orang memanggilnya Sang Pembunuh, karena tidak hanya membunuh, tapi Sang Pembunuh merampas harta dan merebut kekuasaan.
Suatu hari ada Ksatria Asia datang kehadapan Sang Pembunuh. Setelah bertarung dengat sengit, Ksatria Asia itu dapat mengalahkan Sang Pembunuh, sarung emas sebagai senjata Ksatria Asia mampu menaklukkan Sang Pembunuh yang congkak dan sombong.
Masyarakat tenang dan gembira, mereka memilih Ksatria Asia menjadi pemimpin dan pelindung mereka.


By: Syams Fatihul Allam

Siswa Kelas VII Ibnu Sina SMP Techno Insan Kamil Tuban
[ Read More ]

H. R. Umar Faruq: Piala Sang Juara

[ Read More ]

Belajar kepada Bawang Putih Yuk..


Bawang Putih manut saja ketika ayahnya menikah dengan seorang perempuan, Bawang Merah adalah saudara tirinya. Seiring berjalannya waktu, ternyata ibu tiri Bawang Putih begitu jahat dan kejam padanya, setiap hari Bawang Putih disuruh mencuci baju di sungai, memasak, dan membersihkan rumah tanpa dikasih makan yang layak, Bawang Putih hanya dikasih nasi dan sambal saja saja.
Suatu hari, ketika Bawang Putih mencuci baju di sungai tengah hutan, ia bertemu dengan nenek tua, Bawang Putih kemudian dikasih labu olehnya. Betapa senang hati Bawang Putih, labu itu kemudian ia bawa ke rumah.
Bawang Putih terperenjat, karena ketika dibelah, ternyata di dalam buah labu ada banyak perhiasan emas, namun, ketika ibu tirinya mengetahui, perhiasan itu dirampas dan diambil semuanya tanpa menyisakan satupun untuk Bawang Putih. Subhanallah, jahat sekali ya.
”Hai kau Bawang Putih dapat darimana labu itu?” tanya Bawang Merah ketus.
”Aku diberi nene tua di hutan” jawab Bawang putih. Walaupun sedih, Bawang Putih tidak menyimpan dendam di hatinya, ia tetap sayang kepada ibu tiri dan saudara tirinya, Bawang Merah.
Ibu tiri dan Bawang Merah kemudian berangkat ke hutan mencari nenek yang diceritakan Bawang Putih. Akhirnya mereka bertemu dengan nenek tua dan tanpa malu langsung meminta labu kepada nenek tua sambil membentak!. Mereka berdua girang ketika nenek tua mengasihkan sebuah labu.
“Kita akan kaya!” girang Bawang Merah serakah diiringi gelak tawa ibunya.
Sesampainya di rumah, mereka langsung membelah labu itu, namun betapa kaget, bukan perhiasan, tapi yang keluar adalah ular berbisa dan langsung menggigit Ibu tiri dan Bawang Merah, yang kemudian disembuhkan oleh Bawang Putih.
Bukannya berterima kasih karena telah disembuhkan dari bisa ular, Ibu tiri dan Bawang Merah malah membentak dan memarahi Bawang Putih karena mereka tidak mendapatkan emas seperti yang didapatkan Bawang Putih.

Bawang Putih tetap sabar, teguh, dan terus menyayangi ibu dan saudara tirinya. Walaupun keduanya sering menyiksa dan menyakiti Bawang Putih. Kita harus mencontoh kemuliaan akhlak Bawang Putih lho..


By:
Siswa SMP Techno Insan Kamil Tuban
[ Read More ]

Guru Kita, Hebat Lho...


Judul: Teko Sang Guru
Penulis: Rien Kisworini, Lilik Istianah, Evi Wahyu Lestari, dkk
Editor: H. R. Umar Faruq
Penerbit: CV. Pustaka Ilalang
ISBN: 979-2588-2590


Kenapa buku ini hebat?, nah, kita tahu kan penulisnya adalah para guru di Insan Kamil. Para Ustazah yang mempunyai setumpuk kegiatan dan aktivitas padat, itu saja bisa menulis, apalagi kita yang punya waktu banyak bukan?. So, jangan mau kalah yuk... hee..

Nih, bisa dilihat dua komentar keren dari penulis keren!

Setiap anak itu unik, beda dalam pendekatan, gaya belajar dan kecerdasannya. Buku ini membahas bagaimana seorang ustazah dalam mendidik anak penuh dengan CINTA. “SEHARUSNYA BUKU INI DILARANG TERBIT” karena akan menjadikan si pembaca kena “VIRUS”.
MENDIDIK dengan HATI & CINTA". Betapa besar perhatian asatidzah dalam ngasuh anak didiknya dan peduli dalam dakwah mendidik dengan HATI maka TERBITLAH BUKU ini. Membaca buku ini saya menjadi sangat BODOH karena belum bisa mengajar dengan HATI dan CINTA. Segera BACA, AMALKAN ISINYA. ANDA akan MENJADI GURU yang akan DICINTAI, karena mendidik dengan HATI.
Kang Didin, pendongeng Ciomas


Seseorang pernah berkata, “Orang yang menganggap pendidikan gampang bisa dipastikan dia belum pernah mendidik siapapun!.” Pernyataan itu sangat benar. Buku ini menuturkan jumplitannya para guru dalam mendidik murid-murid kecilnya, mereka tidak hanya berjuang berbagai ilmu, tapi juga membentuk pribadi tangguh.
Namun demikian, pernyataan di atas belum lengkap, karena buku ini juga berbagi kelucuan, keindahan, hikmah dan semangat yang hanya bisa kita nikmati dari dunia pendidikan. Sebagai seorang pengajar, kupastikan buku ini LUAR BIASA!.

Arul Chandrana, Penulis Novel “Samudera Novara”
[ Read More ]

Ingin Hebat? Menulislah...!!!


Ingin hebat, ayo kita contoh tokoh hebat Indonesia yang gemar menulis adalah Ir. Soekarno, Abdurahman Wahid (Gus Dur), Buya Hamka. Banyak sekali karya tulis dihasilkan oleh beliau-beliau yang saat ini dibukukan dan diterbitkan oleh para penerbit di Indonesia. Harumnya nama beberapa tokoh ini, hingga sekarang tidak bisa dilepaskan karena sumbangsih ide-ide yang mereka telurkan yang kemudian ditulis menjadi sebuah karya, baik itu berupa buku, artikel dan lain sebagainya.

Ingin Sukses? Menulislah…!!!
Narotu?, siapa yang kagak kenal?. Penulisnya, Masashi sekarang menjadi salah satu penulis komik paling sukses dalam sejarah Jepang. Serial komik Naruto terjual puluhan juta eksemplar di seluruh dunia. Tidak hanya terkenal di seluruh penjuru dunia, kepopuleran komik ini lebih besar dibanding berita Presiden Amerika Serikat Barrak Obama yang menang pilpres untuk kedua kalinya. Cerita Spiderman, Hulk, Iron Man, The X-Man, dan Fantastic Four, menjadi film-film yang laris di seluruh dunia, dan limpahan harta bagi penulis komiknya, Stanley Martin Lieber.

Ingin Jadi Ilmuan? Menulislah…!!!
Siapa yang tidak kenal dengan Harun Yahya?, nama pena dari Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Seorang ilmuwan terkemuka asal Turki itu sudah menulis puluhan buku berbagai macam ilmu pengetahuan, dan karya-karyanya sudah diterjemahkan hampir ke seluruh bahasa dunia. Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan fakta adanya penciptaan.

Siapa Saja, Boleh Menjadi Penulis Sukses
Masak, dengan menulis, apakah bisa sukses seperti mereka?, toh saya anak desa, toh saya anak orang miskin, toh saya anak petani, toh saya tinggal di gunung. Dan saya, saya yang lainnya. Ayo kita tersenyum pada keadaan, bersemangat menatap masa depan.
Coba kita lihat, seorang JK Rowling awal-mulanya adalah orang miskin, malah ia masuk dalam kategori pihak yang berhak mendapat santunan orang miskin dari kerajaan Inggris.
Ketika pertama menulis, ia bahkan tak memiliki uang untuk memfotocopy naskah, Rowling terpaksa menyalin naskahnya dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual. Kini, melalui serial novel Harry Potternya yang sudah terjual jutaan kopi di seluruh dunia, JK Rowling menjadi penulis terjaya di planet ini dan ia termasuk wanita paling berpengaruh di Inggris.
 Imam Al Ghazali mengatakan, “Jika kau bukan anak seorang raja, menulislah..!!.”


Oleh:
H. R. Umar Faruq
Disampaikan kepada temen-temen Iqqo'
SD Insan Kamil Tuban
[ Read More ]

Insan Kamil, Mengasyikkan…


Namaku Ardhia, saya sekolah di SMPIT Techno Insan Kamil  yang beralamat di Jl. Al-Falah Tuban. Sekarang, saya kelas VII. Teman sekelas berjumlah 31, Wali kelasku ustazah Mimin. Para guru yang mengajar kelas VII, adalah ustaz Teguh mapel PAI, ustaz Rizal mengajar TET, ustaz Ridlwan mengajar bahasa Inggris, ustaz Effendi mengajar bahasa Indonesia, ustazah Habibah mengajar IPA, dan ustazah Wiwin mengajar Matematika, sedangkan ustazah Mimin mengajar PKN dan IPS. Merekalah yang selalu bersemangat untuk menyalurkan ilmu padaku.
Saya senang sekali bersekolah di SMPIT Techno Insan Kamil, karena sekolah ini berada di atas bukit yang sejuk. Bersekolah, bermain, belajar, dan mengaji menjadi nyaman sekali di Insan Kamil.
Berangkat sekolah pukul 06.30 dan pulang 15.45. Sebelum masuk kelas kita dianjurkan wudu terlebih dahulu, pukul 07.15 saya dan teman teman membaca surat Al- Baqarah ayat 91-100. Setelah membaca surat Al- Baqoroh dilanjutkan pelajaran sampai pukul 08.00. Jam 09.30 siap-siap berwudu untuk melakukan salat duha dua rakaat, lalu ambil Al-qur’an masing-masing, membaca surat An Naba’, Al Ghasiyah, dan lain lain.
Selesai salat dan mengaji kami mengambil snack secara bergiliran. Setelah makan snack lalu Qiro’ati sampai pukul 11.00. Dari jam 11.00 aku dan teman-teman mengikuti palajaran selanjutnya hingga waktu Asar berjamaah.
Belajar, mengaji, dan bermain di Insan Kamil, begitu asyik teman..


By: Ardhia kelas VII
(Siswi SMP Techno Insan Kamil Tuban)
[ Read More ]

Sekolah, Tempatku Meraih Juara


Hai namaku Tyas, aku berumur 14 tahun. Aku lahir di Jakarta, salah satu kota metropolitan di indonesia. Keluargaku tidak berada teman, ayahku kuli bangunan sedangkan ibuku seorang penjual gorengan keliling. Keterbatasan ekonomi, membuat orang-orang sekitarku mengira aku adalah anak yang terbelakang dan tidak pintar di sekolah, padahal nilai rapotku selalu bagus dan sering mendapat juara lho...
Malah, ayah dan ibuku sering berkata kalau aku adalah anak yang berbakat dalam bidang apapun, tapi sayang orang lain mengira aku tidak cerdas. Bahkan, banyak dari mereka menjelek-jelakanaku dan berpikir negatif tentangku, aku hanya diam mendengar ejekan dan olok-olok mereka, aku hanya terus bertekad untuk menjadi orang sukses, aku akan membuktikan kalau prasangka buruk mereka salah. Semangat!.
***

Aku sekolah di SMPN 41 jakarta, aku sangat senang, tapi tidak ada yang mau berteman denganku. Mungkin mereka tidak mau bertemanku yang miskin. Aku tidak menghiraukan itu yang terpenting aku bisa belajar dan mendapatkan banyak ilmu.
Satu tahun tak terasa.
Saat aku akan masuk sekolah tiba-tiba guruku memberi selembar amplop padaku seraya berkata dengan nada berat,
“Tyas maaf hari ini kamu libur ya sekolahnya” aku bingung, kenapa aku gak boleh sekolah?, padahal teman-teman lain sudah masuk kelas.
Dengan hati sedih, aku meninggalkan sekolah. Saat di rumah, aku duduk di kursi dan melihat isi surat itu. Aku terkejut saat membacanya, ternyata itu surat pengeluaranku dari sekolah karena tidak membayar SPP selama 4 bulan, aku menagis dan sangat kecewa.
Aku tahu, ayahku tidak bisa membayar biaya sekolah karena ia sakit saat kecelakaan beberapa hari lalu, sedangkan ibuku menjadi TKW di Malaysia, aku bingung harus berbuat apa, setelah sekian lama berpikir dan minta persetujuan ayah, aku mencari pekerjaan agar aku bisa sekolah lagi.
Alhamdulilah aku mendapat pekerjaan sebagai penjaga warung tetangga tidak jauh dari rumah, walaupun tidak seberapa bayarannya, itung-itung lumayan buat ditabung sedikit demi sedikit.
***

Siang itu, matahari sangat terik, saat pulang dari warung tempatku bekerja, aku berjalan melewati sekolahku dahulu. Aku hanya bisa melihatnya dari luar pagar.
“Aku kangen sekolahku, kangen bangkuku, kangen pelajaran-pelajaran sekolah, kangen susana sekolah, andai aku bisa sekolah lagi” aku menunduk sedih, sebentar lagi, kalau memang uang hasil tabunganku cukup, aku pasti sekolah lagi. Tekadku.
Saat perjalanan pulang aku melihat poster besar yang menempel di salah satu dinding pagar sekolah,
“Hei kamu, iya kamu ikutilah lomba 3 mata pelajaran akhir bulan nanti, siapapun kamu, rebut hadiahnya uang 5 juta + beasiswa di sekolah terfaforit di Jakarta ini!!”
Aku senang melihat poster itu dan aku bertekad dan bersemangat untuk mengikuti lomba. Dengan langkah sedikit cepat, aku segera kepusat informasi itu untuk mendaftar. Alhamdulillah, aku diterima, karena lomba itu diadakan oleh pemerintah daerah dan tidak mempermasalahkan peserta dari sekolah atau tidak.
Hari begitu cepat berlalu, lomba juga semakin dekat, aku juga semakin giat belajar.
Ketika perlombaan dimulai, aku segera mengambil posisi untuk mengerjakan. Tidak lupa sebelum berangkat tadi meminta doa kepada ayah yang masih terbaring lemah dan ibu lewat sms dari hp meminjam kepada tetangga.
Lomba pun dimulai, ternyata pesertanya banyak dari siswa yang dari sekolahku dahulu, aku tidak peduli, yang ada dalam pikiranku adalah menang dan harus menang. Selesai lomba, para peserta berkumpul di hall menunggu pengumuman dari dewan juri.
Setelah menunggu satu jam, akhirnya beberapa panitian naik panggung untuk mengumumkan para juara. Hatiku deg-degan.
“Juara satu adalah… Tyas Aditia!!” aku tersentak, mataku berair, semua orang bertepuk tangan saat aku menaiki panggung dan menerima piala. Termasuk guruku dari sekolahku dahulu berdiri untuk memberikan aplaus. Wow ternyata perjuanganku tidak sia-sia.
Ayah sangat bangga padaku, begitu juga ibu yang aku kabari atas kemenanganku. Aku tidak menyangka akhirnya aku dapat sekolah di sekolah terfaforit di Jakarta dan bisa membantu pengobatan ayah ke rumah sakit.
***

Di sekolah baru itu, aku selalu mendapat rangking satu dalam kelas dan menjuarai berbagai lomba, hingga di lemari rumahku terdapat 20 piala, aku sangat senang. Ternyata tidak sia-sia perjuanganku bersekolah demi mendapatkan ilmu.
Dan orang-orang di sekitarku terkejut dan tidak menyangka dengan prestasiku, bahkan aku masuk Koran sebagai siswa berprestasi di Jakarta.
Itulah perjalanan kisah hidupku, teman, janganlah menghina atau mengolok orang yang kurang mampu, bisa saja orang yang kita remehkan akan menjadi orang yang sukses melebihi kita.


By: Safa

(Siswi SMP Techno Insan Kamil Tuban)
[ Read More ]

Merajut Masa Depan


Aku bersekolah di SMP Techno Insan Kamil Tuban, sebuah sekolah yang terletak di atas bukit Kamil. Udaranya sangat sejuk alami terbebas dari polusi. Di sana aku dan temen-temen dapat melihat pemandangan luas nan hijau, apalagi melihat kota Tuban saat malam hari. Indah deh..
SMP Techno Insan Kamil Tuban adalah sekolah menegah pertama yang berbasis Technology. Di sana aku juga bisa belajar bagaimana berwirausaha dengan baik, belajar hebat dengan prestasi dan karya, pokoknya aku rasa SMP Techno Insan Kamil berbeda dengan sekolah yang lain. Tentunya, di sini sangat mengasyikkan.
Seneng banget ketika belajar bagaimana cara merangkai robot dengan baik dan benar, semua murid harus memiliki laptop lho, karena pembelajaran di sini menggunakan proyektor dan sering observasi dan praktik lewat laptop.
Di Insan Kamil, aku bisa merajut masa depan yang lebih indah. Amin.

By: Hyuan Ind Shee Sbf.

(Siswi kelas VII Ibnu Sina SMP Techno Insan Kamil Tuban)
[ Read More ]

LAPAR


Kening Dina mengkerut di jam pelajaran pertama. Sesekali ia memegang perutnya dan merintih kesakitan. Ia sangat lapar!. Padahal, kantin di sekolah ini tidak ada makanan sama sekali karena semua jualan sudah habis, yang ada hanya air. Di tengah kesakitannya, ia berharap waktu pembagian snack sebentar lagi, hingga ia tidak perlu lama-lama menahan laparnya.
Jam istirahat sekolah berbunyi. Dina segera mengambil air wudu secepat kilat, dan segera memakai mukenanya, kemudian ia segera salat berjamaah. Setelah itu, ia berlari menuju kantin dan mencari snack jatah kelasnya.
Matanya melotot, mulutnya menganga, diam seperti patung. Snack untuk kelasnya tidak ada. Dina hanya bisa tersenyum pahit matanya berair menahan kelaparan dengan ingus yang keluar perlahan. Perih..
Yah.. beginilah sekolahnya.
“Ini untukmu…” Dina menoleh, oh, Asma menyodorkan roti.
“Kau telah menyelamatkan hidupku!” ucap Dina sedikit histeris.
“Lebay deh…” koar Asma pelan.
Dina bersyukur, di sekolah, banyak teman yang sangat baik kepadanya, sekolah bukan hanya mencerdaskan otaknya, tapi, banyak sahabat yang ditemukannya.
“Alhamdulillah ya Allah…” Dina bersyukur sambil tersenyum menatap langit.

By: Jasmine F Tsani
(Siswi SMP Techno Insan Kamil)
[ Read More ]

Jlink yang Keren!


[ Read More ]

Tempat Paling Menyenangkan!


Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Setiap hari senin-sabtu aku berangkat ke sekolah jam setengah 7. Pagi dingin sekali yak?.
Di sekolah aku belajar mapel yang sesuai dengan jadwal. Setiap di sekolah aku dan teman-teman belajar bersama, salat bersama, bercanda dan tertawa bersama. Hari-hari di sekolah sangat menyenagkan, tetapi kadang juga membosankan. Hal yang menyenangkan di sekolah adalah bermain, bercana dan belajar bersama, sedangkan hal yang membosakan adalah PR menumpuk dan teman yang jail. Hee.. tapi, penuh tantangan juga lho..
Dan, bagaimanapun aku tetap senang untuk beragkat ke sekolah, karena tempat itu bisa menambah ilmu dan teman, kalau di rumah sih bisa-bisa aku kesepian tidak punya teman yang menghibur dan menemaniku.
Jadi, sekolah adalah tempat yang paling menyenangkan dong..


By: Sabrina
(Siswi SMP Techno Insan Kamil)
[ Read More ]

Sekolah dan Teman


Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu dan mencari teman sebanyak mungkin. Aku bersekolah di SMP Techno Insan Kamil Tuban. Terletak di Jl Bukit Kamil No 09 Kel Sidorejo Kec Tuban, di sana dapat melihat pemandangan yang indah. Sebuah lanskap pemandangan yang luar biasa deh..

Nama saya Sinda, duduk di kelas VII dengan nama Ibnu Sina, seru karena di sana banyak temen, apalagi dua sahabat kocakku, Indri dan Hyuan. Di sekolah, di samping mencari ilmu, kami diajari untuk saling menghormati, toleransi, dan taat beribadah. Keren kan?.
Pada saat jam pelajaran selesai kami melakukan salat duha, sesudah salat di depan kelas disediakan snack sehat yang dibawa oleh teman-teman, biasanya, setelah menggambil snack kami pergi ke kantin untuk membeli minuman.
Di sekolah,aku mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat. Teman–teman juga sangat menyenangkan. Sekolah bagiku tempat terbaik untuk meraih prestasi. Prestasi yang bermanfaat bagi masa yang akan datang, prestasi yang akan membanggakan kelas juga kedua orang tuaku tentunya. Amin.. ^_^

By: Sinda kelas VII
(Siswi SMP Techno Insan Kamil Tuban)
[ Read More ]