Jlink (jurnalis insan kamil)

Wadah karya tulis siswa Yayasan Bina Insan Kamil Tuban

Premium Blogger Themes - Starting From $10
#Post Title #Post Title #Post Title

Lomba Hari Ibu


Dalam Rangka memperingati Hari Ibu tgl 22 Desember 2015 FLP Lamongan bekerja sama dengan Badan Kearsipan dan Perpustakaan Daerah dan ECC Gramedia Lamongan mengadakan lomba menulis essay dengan tema “Ibuku, Inspirasiku”

Syarat dan Ketentuan Lomba Menulis
1. Jumlah 1-3 halaman, spasi 1,5, font Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inchi), beri nomor halaman.
3. Tema “Ibuku, Inspirasiku. Kenangan paling mengesankan bersama ibu.”
4. Tidak mengandung pornografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
5. Kirim naskah ke email: flplamongan@gmail.com (dengan menulis di judul/subjek email: Nama penulis-Judul naskah-asal sekolah)
6. Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 naskah terbaik.
7. Karya belum pernah dipublikasikan di media mana pun (facebook, blog, dll) atau diikutsertakan dalam lomba yang serupa.
8. Peserta adalah pelajar di SMP/SMA atau sederajat, Kabupaten Lamongan dan sekitarnya (Tuban, Bojonegoro, Gresik).
9. Peserta tidak dipungut biaya apapun, alias gratis
10. Dianjurkan membawa surat utusan atau rekomendasi sekolahnya (membawa surat rekomendasi sekolah pada pelaksanaan seminar kepenulisan, pada Minggu 6 Desember 2015).
11. Pengumpulan karya terakhir pada 2 Desember 2015 pukul 00:00 WIB
Melampirkan identitas diri (biografi penulis disatukan dengan file naskah)

HADIAH LOMBA:
Juara 1 : Trophy + Piagam + Uang pembinaan
Juara 2 : Trophy + Piagam + Uang pembinaan
Juara 3 : Trophy + Piagam + Uang pembinaan
Juara Harapan 1 : Piagam + Paket Buku
Juara Harapan 2 : Piagam + Paket Buku
Juara Harapan 3 : Piagam + Paket Buku

CONTACT PANITIA:
H. R. Umar Faruq : 0857 311 45674
Triana Dewi : 081 2354 5364
Pin BBM : 57307A33
[ Read More ]

Sang Pembunuh


Dahulu, ada seorang tangguh yang menjadi pembunuh, ia akan membunuh siapapun jagoan dari setiap daerah yang disinggahinya. Ia berjalan siang malam mencari musuh yang kuat, dan menantang siapapun yang ditemui untuk diajak bertarung. Orang-orang memanggilnya Sang Pembunuh, karena tidak hanya membunuh, tapi Sang Pembunuh merampas harta dan merebut kekuasaan.
Suatu hari ada Ksatria Asia datang kehadapan Sang Pembunuh. Setelah bertarung dengat sengit, Ksatria Asia itu dapat mengalahkan Sang Pembunuh, sarung emas sebagai senjata Ksatria Asia mampu menaklukkan Sang Pembunuh yang congkak dan sombong.
Masyarakat tenang dan gembira, mereka memilih Ksatria Asia menjadi pemimpin dan pelindung mereka.


By: Syams Fatihul Allam

Siswa Kelas VII Ibnu Sina SMP Techno Insan Kamil Tuban
[ Read More ]